Karyawan yang baik itu adalah orang yang bisa mengerjakan tugas kantornya dengan sebaik-baiknya. Beberapa faktor yang menjadi penunjang keberhasilan di antaranya adalah skill atau kemampuan, yang meliputi kecakapan, kecerdasan, integritas, loyalitas serta totalitas dalam pekerjaan dan tidak kalah menarik dia benar-benar mencintai akan pekerjaaannya. Namun di balik itu ada rahasia kesuksesan pekerjaan yaitu desain interior ruang kantor yang membuat mereka enjoy, nyaman dalam pekerjaannya. Jadi selain mereka di tuntut untuk bekerja semaksimal mungkin, kita juga harus memperhatikan ruangan kerja mereka, apakah cukup menarik bagi mereka ataukah desain kantor yang membosankan sehingga cara kerja merekapun ala kadarnya saja yang berakibat pekerjaan kurang memuaskan dan merugikan perusahaan. Oleh karena itu para pakar interior kantor menganjurkan agar membuat interior kantor yang menyenangkan agar bisa suasana kantor lebih tenang jauh dari kesan kaku dan penuh dengan tekanan itulah bagian dari rahasia suksesnya perusahaan. Desain interior ruang kantor yang keren dan enak dipandang di yakini mampu menambah kreativitas dan produktifitas karyawan.
Desain Interior Ruang Kantor Yang Nyaman Dan Menyenangkan
Unknown | 06.36 | 0
komentar
Pengaruh warna cat tembok
Unknown | 06.21 | 0
komentar
Pengaruh warna cat tembok terhadap psikologi kita
Anda pasti pernah mengalami perasaan damai dan santai saat memasuki suatu ruangan, atau justru sebaliknya Anda juga pernah merasakan aneh dan tidak nyaman saat memasuki suatu ruangan. Memang sulit menjelaskan penyebab munculnya perasaan – perasaan ini, namun bisa jadi salah satu faktornya adalah kehadiran warna cat yang dominan pada ruangan tersebut.
Warna secara psikologi dapat mempengaruhi tubuh manusia dan dapat menciptakan mood serta kenyamanan ketika warna dipilih dengan tepat. Pemilihan warna juga sangat bergantung pada fungsi utama dari ruangan itu serta suasana apa yang ingin dimunculkan pada ruangan tersebut.
Petunjuk
--> Pertimbangkan warna putih untuk area yang sangat minim cahaya sehingga Anda ingin menampilkan suasana cerah pada area tersebut. Sebagai warna netral, Anda dapat juga menambahkan aksen warna apapun tanpa perlu khawatir akan bentrok dengan warna lain. Untuk variasinya, Anda dapat mencoba menerapkan warna putih dengan aksen warna – warna cerah (atau warna turunan dari putih) sehingga memunculkan kesan lembut serta lebih mudah menjaga kebersihannya.
--> Hindarilah untuk mengecat seluruh dinding interior ruangan dengan warna merah. Warna merah merangsang denyut jantung dan pernapasan lebih cepat, warna ini lebih cocok digunakan sebagai warna aksen.
--> Pertimbangkan juga nuansa warna pink untuk ruang santai, namun perlu diingat bahwa hal itu dapat juga menyebabkan penghuni merasa lesu dan kurang bersemangat. Itu juga menjelaskan kenapa pada beberapa tempat pertandingan olahraga, kamar ganti untuk tim lawan seringkali diberi warna pink dengan harapan tim lawan akan merasa lesu serta kurang agresif.
--> Pilihlah nuansa warna biru untuk menciptakan perasaan damai, tenang. Pilihan warna ini sangat cocok untuk ruang baca atau ruang keluarga, dimana teman, kerabat serta keluarga biasa berkumpul.
--> Warna hijau secara psikologi lebih menimbulkan perasaan tenang serta segar karena selain berkesan ringan di mata, efek warna hijau juga dipercaya mampu memperbaiki penglihatan karena menimbulkan esensi alam ke dalam interior ruangan.
Mungkin itulah penyebab SMA 2 Ponorogo lebih memilih warna cream yang pada dasarnya adalah warna kuning muda
--> Sedapat mungkin hindarilah pengecatan dengan dominan warna kuning, meskipun banyak yang menganggap warna kuning itu ceria, tapi warna ini seringkali menimbulkan perasaan berat pada mata serta memiliki kecenderungan secara psikologis untuk membuat orang senang berdebat. Warna kuning itu lebih bagus dalam meningkatkan tingkat konsentrasi, sehingga mungkin efektif dalam lingkungan kerja (tetap harus dilengkapi dengan warna – warna lain sebagai warna aksen untuk memecah dominasi warna kuning).
--> Pemilihan warna cokelat dapat menimbulkan kesan maskulin, tapi hindarilah untuk mengecat seluruh dinding ruangan dengan warna cokelat karena dapat menimbulkan perasaan sedih.
http://ravikhayyu.blogspot.com/2012/02/anda-pasti-pernah-mengalami-perasaan.html#ixzz2ytEft9eJ
Pengertian Denah, Tampak, dan Potongan dalam Arsitektur
Unknown | 06.20 | 0
komentar
Salah satu tugas yang diberikan di awal masa perkuliahan adalah membuat buku yang berisi tentang definisi atau pengertian, fungsi, penjelasan, serta contoh dari gambar-gambar teknik sebuah bangunan seperti denah, lay out, site plan, tampak, serta potongan. Tugas ini dikerjain secara berkelompok. Tapi, pada waktu itu, karena masih belum tahu banyak, gue bersama tim pun kesulitan mencari referensi yang baik dan pas. Nah, kali ini, gue mencoba menuliskan kembali hasil catatan gue buat referensi yang mungkin dapet tugas serupa atau siapapun yang pengin belajar tentang bab ini. Selamat membaca!
Denah
Unknown | 10.17 | 0
komentar
Pembesian / Penulangan Sloof III ( Detail Membuat Sloof)
Minggu, Juni 26, 2011 rumahdangriya.blogspot.com
Banyak ahli struktur mengatakan "Dalam Perencanaan Bangunan Di daerah Rawan Gempa Pendetailan Struktur Sama Pentingya Dengan Analisa Stuktur Bahkan Lebih Penting", Karena beban gempa itu sangat sulit diperkirakan dan dihitung distribusi gayanya. (Ir. Gideon H. Kusuma M.Eng dalam Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang))
Pengertian pendetailan stuktur terutama dalam blog ini telah kami uraikan pada tulisan sebelumnya, ada pun analisa struktur adalah kegiatan memperkirakan kekuatan komponen-komponen struktur bangunan terhadap beban-beban yang direncanakan sesuai dengan peraturan dan kaidah yang berlaku sedemikian sehingga dicapai sebuah konstruksi bangunan yang mampu bertahan terhadap pembeban gaya-gaya yang ada.
Pada tulisan sebelumnya telah kita berikan detail pembesian atau penulangan sloof, pada kesempatan ini kita lanjutkan detail penulangan tersebut :
1.Detail penulangan Sloof 2 (posisi sloof pada gedung dapat anda lihat pada posting sebelumnya a.1 posisi sloof pada fondasi pasangan batu kali)
Gambar 3.1 penulangan pertemuan antara kolom dengan sloof di tengah bangunan
Sumber gambar"Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa"
Catatan rumahdangriya :
Pada keterangan di atas tertulis s.1 max (jarak begel sloof maksimal)=2/3 hb atau 20 cm, dan diantaran keduanya mana yang lebih kecil yang digunakan.
Supaya lebih jelas kita berikan contoh perhitunganya :
Sloof yang akan kita buat ukuran lebar (bh)=15 cm dan ukuran tinggi (hb)=20cm sloof mengunakan tulangan utama dimeter 12 mm dan begel menggunakan besi diameter 8mm.Sedangkan kolom tulangan utama mengunakan besi 10 dan begel menggunakan besi 9 mm(catatan:besi diameter 9 sangat sulit didapatkan dipasaran)
1.Maka dari persaman diatas jarak begel sloof adalah
s.1 mak = 2/3 hb=2/3 x 20cm =13.333cm
s.1 mak = 20 cm
dari dua hasil ini kita gunakan jarak begel yang terkecil=13.33cm
2.Panjang bengkokan penulangan kolom pada pertemuan dengan sloof adalah 40d atau 40 dikalikan diameter tulangan kolom (dapat dilihat kembali pada posting sebelumnya a.2 Detail pembesian sloof 1) dan gambar dibawah ini
Gambar 3.2 Penulangan pertemuan antara kolom dengan sloof di tengah bangunan
40 d= 40 x 10mm = 400mm atau 40 cm(gambar penulangan besi berwarna merah diatas)
2.Detail penulangan Sloof3
Gambar 3.3 Penulangan pertemuan antara kolom dengan sloof di tepi bangunan
Sumber gambar"Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa"
Catatan rumahdangriya :
Ilustrasi posisi sloof dengan fondasi batu kali pada gambar di atas ini adalah sebagai berikut
Gambar 3.4 Ilustrasi posisi pertemuan antara kolom dengan sloof di tepi bangunan
Gambar 3.5 Prespektif detail penulangan sloof 3
Nilai s1 mak sama seperti keterangan sebelumnya
3.Detail Penulangan Sloof4 (Sloof Dengan Fondasi Telapak/Foot Plate)
Gambar 3.6 Detail Penulangan Sloof (Sloof Dengan Fondasi Telapak/Foot Plate) 1
Sumber gambar"Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa"
Gambar 3.7 Detail Penulangan Sloof (Sloof Dengan Fondasi Telapak/Foot Plate) 2
Sumber gambar"Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa"
Catatan rumahdangriya :
Supaya jelas dan mudah memahaminya maka kita gunakan contoh
Sloof yang akan kita buat ukuran lebar (bh)=20 cm dan ukuran tinggi (hb)=30cm sloof mengunakan tulangan utama dimeter 12 mm dan begel menggunakan besi diameter 8mm.Sedangkan kolom tulangan utama mengunakan besi 13 dan begel menggunakan besi 9 mm(catatan:besi diameter 9 sangat sulit didapatkan dipasaran)
1.Panjang bengkokan penulangan sloof pada pertemuan dengan kolom (lihat gambar 3.6) adalah 40d atau 40 dikalikan diameter tulangan sloof.
40 x 12 =480 mm atau 48 cm
2.Panjang bengkokan penulangan kolom pada pertemuan dengan fondasi telapak /foot plat (lihat gambar 3.6) adalah 40d atau 40 dikalikan diameter tulangan kolom
40 x 13 = 520 mm atau 52 cm
3.Maka dari persaman diatas(gambar 3.7) jarak begel sloof adalah
s.2 mak = 2/3 hb=2/3 x 30cm =20cm
s.2 mak = 16 d=16 x 12 mm=192mm atau 19.2cm
s.2 mak = 15 cm
dari dua hasil ini kita gunakan jarak begel yang terkecil=15 cm
KESALAHAN DALAM MEMBUAT SLOOF (KESALAHAN PEMBESIAN PENULANGAN SLOOF)
Catatan rumahdangriya :
Pada gambar di atas walaupun pekerjaan sloof sudah dapat dikatakan benar (dari sisi ukuran sloof dan jumlah tulangan) akan tetapi detail sambungan pembesian sloof ini ada yang salah yaitu panjang pembengkokan sambungan kolom ( lihat notasi kesalahan penulangan pada gambar di atas). Panjang sambungan kolom atau tiang beton dengan sloof kurang panjang (panjang minimal sebesar 40d). Hal ini juga berlaku jika fondasinya menggunakan fondasi telapak atau footplat
"PERLU PEMBACA SEKALIAN PERHATIKAN SERING SEKALI PENULIS PERHATIKAN TUKANG MELAKUKAN KESALAHAN PANJANG PENYALURAN TULANGAN SLOOF ATAU TULANGAN KOLOM PADA FONDASI TELAPAK HANYA DIKAITKAN SAJA SEHINGGA KURANG DARI PANJANG 40D, MAKA SEBELUM TUKANG ANDA MELAKUKAN PENGECORAN PADA BAGIAN INI, YAKINKAN PANJANG SAMBUNGAN SUDAH BENAR"
Kesalahan pada bagian ini bisa berakibat fatal pada bagunan anda terutama jika terjadi gempa
Minggu, Juni 26, 2011 rumahdangriya.blogspot.com
Banyak ahli struktur mengatakan "Dalam Perencanaan Bangunan Di daerah Rawan Gempa Pendetailan Struktur Sama Pentingya Dengan Analisa Stuktur Bahkan Lebih Penting", Karena beban gempa itu sangat sulit diperkirakan dan dihitung distribusi gayanya. (Ir. Gideon H. Kusuma M.Eng dalam Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang))
Pengertian pendetailan stuktur terutama dalam blog ini telah kami uraikan pada tulisan sebelumnya, ada pun analisa struktur adalah kegiatan memperkirakan kekuatan komponen-komponen struktur bangunan terhadap beban-beban yang direncanakan sesuai dengan peraturan dan kaidah yang berlaku sedemikian sehingga dicapai sebuah konstruksi bangunan yang mampu bertahan terhadap pembeban gaya-gaya yang ada.
Pada tulisan sebelumnya telah kita berikan detail pembesian atau penulangan sloof, pada kesempatan ini kita lanjutkan detail penulangan tersebut :
1.Detail penulangan Sloof 2 (posisi sloof pada gedung dapat anda lihat pada posting sebelumnya a.1 posisi sloof pada fondasi pasangan batu kali)
Gambar 3.1 penulangan pertemuan antara kolom dengan sloof di tengah bangunan
Sumber gambar"Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa"
Catatan rumahdangriya :
Pada keterangan di atas tertulis s.1 max (jarak begel sloof maksimal)=2/3 hb atau 20 cm, dan diantaran keduanya mana yang lebih kecil yang digunakan.
Supaya lebih jelas kita berikan contoh perhitunganya :
Sloof yang akan kita buat ukuran lebar (bh)=15 cm dan ukuran tinggi (hb)=20cm sloof mengunakan tulangan utama dimeter 12 mm dan begel menggunakan besi diameter 8mm.Sedangkan kolom tulangan utama mengunakan besi 10 dan begel menggunakan besi 9 mm(catatan:besi diameter 9 sangat sulit didapatkan dipasaran)
1.Maka dari persaman diatas jarak begel sloof adalah
s.1 mak = 2/3 hb=2/3 x 20cm =13.333cm
s.1 mak = 20 cm
dari dua hasil ini kita gunakan jarak begel yang terkecil=13.33cm
2.Panjang bengkokan penulangan kolom pada pertemuan dengan sloof adalah 40d atau 40 dikalikan diameter tulangan kolom (dapat dilihat kembali pada posting sebelumnya a.2 Detail pembesian sloof 1) dan gambar dibawah ini
Gambar 3.2 Penulangan pertemuan antara kolom dengan sloof di tengah bangunan
40 d= 40 x 10mm = 400mm atau 40 cm(gambar penulangan besi berwarna merah diatas)
2.Detail penulangan Sloof3
Gambar 3.3 Penulangan pertemuan antara kolom dengan sloof di tepi bangunan
Sumber gambar"Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa"
Catatan rumahdangriya :
Ilustrasi posisi sloof dengan fondasi batu kali pada gambar di atas ini adalah sebagai berikut
Gambar 3.4 Ilustrasi posisi pertemuan antara kolom dengan sloof di tepi bangunan
Gambar 3.5 Prespektif detail penulangan sloof 3
Nilai s1 mak sama seperti keterangan sebelumnya
3.Detail Penulangan Sloof4 (Sloof Dengan Fondasi Telapak/Foot Plate)
Gambar 3.6 Detail Penulangan Sloof (Sloof Dengan Fondasi Telapak/Foot Plate) 1
Sumber gambar"Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa"
Gambar 3.7 Detail Penulangan Sloof (Sloof Dengan Fondasi Telapak/Foot Plate) 2
Sumber gambar"Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa"
Catatan rumahdangriya :
Supaya jelas dan mudah memahaminya maka kita gunakan contoh
Sloof yang akan kita buat ukuran lebar (bh)=20 cm dan ukuran tinggi (hb)=30cm sloof mengunakan tulangan utama dimeter 12 mm dan begel menggunakan besi diameter 8mm.Sedangkan kolom tulangan utama mengunakan besi 13 dan begel menggunakan besi 9 mm(catatan:besi diameter 9 sangat sulit didapatkan dipasaran)
1.Panjang bengkokan penulangan sloof pada pertemuan dengan kolom (lihat gambar 3.6) adalah 40d atau 40 dikalikan diameter tulangan sloof.
40 x 12 =480 mm atau 48 cm
2.Panjang bengkokan penulangan kolom pada pertemuan dengan fondasi telapak /foot plat (lihat gambar 3.6) adalah 40d atau 40 dikalikan diameter tulangan kolom
40 x 13 = 520 mm atau 52 cm
3.Maka dari persaman diatas(gambar 3.7) jarak begel sloof adalah
s.2 mak = 2/3 hb=2/3 x 30cm =20cm
s.2 mak = 16 d=16 x 12 mm=192mm atau 19.2cm
s.2 mak = 15 cm
dari dua hasil ini kita gunakan jarak begel yang terkecil=15 cm
KESALAHAN DALAM MEMBUAT SLOOF (KESALAHAN PEMBESIAN PENULANGAN SLOOF)
Catatan rumahdangriya :
Pada gambar di atas walaupun pekerjaan sloof sudah dapat dikatakan benar (dari sisi ukuran sloof dan jumlah tulangan) akan tetapi detail sambungan pembesian sloof ini ada yang salah yaitu panjang pembengkokan sambungan kolom ( lihat notasi kesalahan penulangan pada gambar di atas). Panjang sambungan kolom atau tiang beton dengan sloof kurang panjang (panjang minimal sebesar 40d). Hal ini juga berlaku jika fondasinya menggunakan fondasi telapak atau footplat
"PERLU PEMBACA SEKALIAN PERHATIKAN SERING SEKALI PENULIS PERHATIKAN TUKANG MELAKUKAN KESALAHAN PANJANG PENYALURAN TULANGAN SLOOF ATAU TULANGAN KOLOM PADA FONDASI TELAPAK HANYA DIKAITKAN SAJA SEHINGGA KURANG DARI PANJANG 40D, MAKA SEBELUM TUKANG ANDA MELAKUKAN PENGECORAN PADA BAGIAN INI, YAKINKAN PANJANG SAMBUNGAN SUDAH BENAR"
Kesalahan pada bagian ini bisa berakibat fatal pada bagunan anda terutama jika terjadi gempa
Langganan:
Postingan (Atom)